News

SPPD Fiktip DPRD Riau Hasil Audit Kerugian Negara Mencapai Rp 162 Miliyar

Metro24, Pekanbaru – Penyelidikan kasus dugaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Sekretariat DPRD Riau mencapai babak baru, Kamis 5/6/25.

Audit kerugian negara yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Riau telah rampung, dengan nilai kerugian yang disebut melampaui Rp162 miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro, pada Kamis (5/6/2025).

Audit sudah selesai dan kemarin, Rabu (4/6), auditor BPKP sudah melakukan pemaparan di hadapan penyidik,” ujarnya.

Meskipun berita acara resmi baru akan diserahkan pekan depan, Ade memastikan bahwa angka kerugian yang ditimbulkan dari praktik SPPD fiktif itu jauh lebih besar dari estimasi sebelumnya.

Nilai kerugian lebih besar dari yang pernah saya sampaikan sebelumnya, yaitu Rp162 miliar,” tegas Ade.

Sebagai langkah lanjutan, Direktorat Reskrimsus langsung mengirimkan surat ke Kortas Tipikor Bareskrim Polri untuk menggelar perkara. Agenda gelar tersebut dalam rangka penetapan tersangka.

Ya, gelar dalam rangka penetapan tersangka,” tambahnya.

Kasus SPPD fiktif ini mulai diselidiki oleh Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Ditreskrimsus Polda Riau sejak 2023, dan telah dinaikkan ke tahap penyidikan.

Audit yang awalnya ditargetkan selesai pada Februari 2025 sempat mengalami keterlambatan karena kompleksitas dan besarnya volume dokumen yang harus di periksa.

Selama proses penyidikan, polisi telah memeriksa ratusan saksi, mulai dari pegawai negeri, tenaga honorer, hingga akademisi yang pernah menjabat sebagai tenaga ahli di lingkungan DPRD Riau.

Kemudian tak hanya itu, penyidik juga telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah aset mewah milik pihak-pihak yang di duga terlibat, di antaranya motor gede (moge), homestay, apartemen, serta barang-barang berharga lainnya.

Dengan hasil audit yang kini telah rampung, publik menantikan siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang menyeret lembaga legislatif daerah ini.

Kasus ini diperkirakan menjadi salah satu skandal korupsi terbesar di Riau dalam beberapa tahun terakhir.

This post was published on 05/06/2025 7:29 am

Admin Metro24

Recent Posts

Polda Metro Jaya Gencarkan Patroli Skala Besar, Hadirkan Rasa Aman di Tengah Warga

Metro24, Jakarta - Polda Metro Jaya kembali melaksanakan patroli skala besar di wilayah hukumnya pada Minggu (25/10/2025) malam. Kegiatan ini…

2 jam ago

Waspada Penipuan Modus Beli Grup Facebook: Cara Licik Mereka Bajak Admin dan Kuasai Fanspage

Metro24, SURABAYA - Pemilik grup dan fanspage Facebook wajib ekstra waspada. Tren penipuan terbaru menargetkan pengelola komunitas online dengan tawaran…

3 jam ago

Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara

Metro24, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025 dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Kepolisian Resor…

4 jam ago

Terindikasi Jadi Tempat Pemerasan dan Eksploitasi, PT Cahaya Ibu Berkarya Tampung Belasan Calon ART

Metro24, JAKARTA - PT Cahaya Ibu Berkarya, perusahaan penyalur tenaga kerja yang berlokasi di Jalan Sagu No.7, Jagakarsa, Jakarta Selatan,…

4 jam ago

Kapolres Metro Bekasi Cek Kesiapan Operasional Dapur SPPG Cibatu, Pastikan Standar Kesehatan dan Keamanan Pangan

Metro24, Bekasi - Kapolres Metro Bekasi KBP Mustofa, S.I.K., M.H. melakukan pengecekan kesiapan operasional Dapur SPPG Cibatu di wilayah Polsek…

7 jam ago

Aktivis Muda HMI Soroti Dugaan Ketidaktransparanan Proses Seleksi PAW di Kampung Pinang Sebatang

Metro24,Siak — Aktivis muda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Adit, menyoroti dugaan ketidaktransparanan dalam proses seleksi tertulis Penggantian Antar Waktu (PAW)…

8 jam ago