Metro24, Surabaya – Wakil Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) M. Zahdi, mengecam keras keberadaan grup “Fantasi Sedarah” di Facebook yang sempat memiliki ribuan pengikut.
Ia menilai pemblokiran semata tidak cukup dan mempertanyakan kinerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dinilainya lalai.
“Jangan cuma diblokir, selama ini ngapain saja Komdigi kok sampai grup begitu bisa punya 32 ribu pengikut?” katanya, Sabtu (17/5).
Zahdi menekankan Komdigi tidak bisa lepas tangan. Menurutnya, kementerian itu harus bertanggung jawab secara moral.
Selain itu, ia mendesak Komdigi aktif melaporkan temuan semacam itu ke kepolisian agar ada proses hukum terhadap para pelaku.
“Komdigi harus bertanggung jawab dan harus terus serta melaporkan kepada aparat kepolisian agar ada tindakan hukum. Jangan sampai dibiarkan, karena ini sudah meresahkan dan mengancam perlindungan anak,” tegasnya.
Ia menanyakan, jika di lingkungan terkecil seperti keluarga sudah tidak aman bagi anak-anak.
Lalu, tambah dia bagaimana terhadap perlindungan anak ketika tidak bersama dengan keluarga.
“Kalau di lingkup keluarga saja anak tidak aman, bagaimana nasib mereka di luar sana? Negara harus hadir. Ini soal perlindungan anak yang harus dijamin penuh,” demikian M Zahdi.
This post was published on 18/05/2025 9:40 am
Metro24, Jakarta - Polda Metro Jaya kembali melaksanakan patroli skala besar di wilayah hukumnya pada Minggu (25/10/2025) malam. Kegiatan ini…
Metro24, SURABAYA - Pemilik grup dan fanspage Facebook wajib ekstra waspada. Tren penipuan terbaru menargetkan pengelola komunitas online dengan tawaran…
Metro24, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025 dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Kepolisian Resor…
Metro24, JAKARTA - PT Cahaya Ibu Berkarya, perusahaan penyalur tenaga kerja yang berlokasi di Jalan Sagu No.7, Jagakarsa, Jakarta Selatan,…
Metro24, Bekasi - Kapolres Metro Bekasi KBP Mustofa, S.I.K., M.H. melakukan pengecekan kesiapan operasional Dapur SPPG Cibatu di wilayah Polsek…
Metro24,Siak — Aktivis muda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Adit, menyoroti dugaan ketidaktransparanan dalam proses seleksi tertulis Penggantian Antar Waktu (PAW)…