Metro24, kuantan singingi – Aliansi Anak Kuansing (AAK) mengecam keras perilaku oknum pejabat publik yang justru menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Nama Satria Mandala Putra, seorang anggota DPR dari Kuantan Singingi, kini disebut-sebut publik terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di wilayah Gunung Toar. Dugaan ini telah menimbulkan kemarahan luas di tengah masyarakat yang muak melihat aparat hukum dan pejabat seolah menutup mata terhadap perusakan lingkungan yang dilakukan secara terang-terangan.
Kegiatan PETI di Gunung Toar bukan sekadar persoalan hukum, tetapi bentuk pengkhianatan moral dan politik terhadap rakyat Kuantan Singingi. Sementara masyarakat kecil dihantui ancaman penangkapan ketika menambang sekop, justru muncul kabar bahwa seorang wakil rakyat menikmati hasil dari penambangan tanpa izin. Bila benar demikian, ini adalah tanda matinya rasa malu di parlemen daerah.
AAK menegaskan, rakyat tidak butuh wakil yang bersembunyi di balik kursi kekuasaan sambil mengeruk sumber daya alam. Kuansing kini berdarah oleh merkuri, sungai-sungai tercemar, hutan gundul, sementara para pejabat berpura-pura tidak tahu. Kami menyebut hal ini sebagai jahat secara struktural — kejahatan yang lahir dari kolusi politik, uang, dan kebisuan hukum.
Kami menyerukan kepada Kapolda Riau, Kapolres Kuansing, dan Kejati Riau untuk tidak lagi diam. Rakyat menunggu bukti nyata bahwa hukum masih bisa tegak di negeri ini. Jangan lagi ada kesan hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Bila aparat gagal menindak, berarti mereka turut melindungi kejahatan.
Aliansi Anak Kuansing akan terus memantau, mengumpulkan bukti, dan menyuarakan kebenaran. Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah hukum yang jelas, kami siap menggelar aksi besar di Riau dan Jakarta untuk menuntut penegakan hukum tanpa pandang bulu. Ini bukan sekadar soal tambang — ini soal masa depan moral dan keberanian bangsa melawan kebusukan kekuasaan.
Kepada Satria Mandala Putra, kami menantang untuk bicara terbuka di hadapan rakyat. Jika tidak bersalah, buktikan. Jika benar terlibat, mundurlah dengan hormat sebelum rakyat yang memaksa.
Rakyat tidak akan diam. Gunung Toar tidak akan lupa.
Aditya Pramana Putra
Koordinator — Aliansi Anak Kuansing (AAK)


















