News  

MTsN 3 KOTA SURABAYA PERINGATI HARI SANTRI DAN MILAD MAHAD

Mwtro24, Surabaya –  Rabu (22 Oktober 2025 M / 30 Rabiul Akhir 1447 H),

Suasana khidmat dan penuh semangat mewarnai peringatan Hari Santri Nasional yang dirangkaikan dengan Milad ke-6 Ma’had Baitul Hikmah MTsN 3 Kota Surabaya.

 

Acara bertema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” ini digelar di ruang pertemuan MTsN 3 Kota Surabaya, dihadiri oleh seluruh santri Ma’had Baitul Hikmah, para pengurus mahad, guru, dan pegawai, serta pengurus komite,.

 

Kegiatan dimulai dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Hari Santri, menandai semangat kebangsaan dan keislaman yang berpadu dalam diri para santri. Setelah itu, acara berlanjut dengan sambutan-sambutan.

 

Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala MTsN 3 Kota Surabaya, Dra. Asmiati, M.Pd. Dalam arahannya, beliau berpesan agar para santri mampu menjadi teladan bagi umat. “Santri harus bisa memberikan manfaat bagi sesama. Seorang santri harus kuat, Kat fisik, kuat mental, dan kuat iman sehingga generasi emas akan benar-benar tercipta.Semoga kalian mampu membanggakan kedua orang tua dengan prestasi yang membanggakan dan berakhlakul karimah,” ujar beliau menutup sambutannya.

Berikutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Ma’had Baitul Hikmah, Abah Abdul Kholiq, S.Pd., M.Pd. Beliau menegaskan pentingnya semangat khas santri dalam menuntut ilmu. “Santri harus memiliki jiwa tholabul ilmi yang tinggi, namun tetap rendah hati,” pesan beliau yang ditutup dengan salam.

Sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan enam tahun Ma’had Baitul Hikmah, dilakukan pemotongan tumpeng, diiringi doa bersama. Memasuki acara inti, seluruh peserta menyimak Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Usman Yunus. Dengan gaya tutur khas dan sarat hikmah, beliau mengawali ceramahnya dengan menyinggung sejarah panjang perjuangan santri di Indonesia.

 

“Indonesia tidak akan merdeka tanpa peran santri. Para ulama dan santri telah ikut menggerakkan bangsa ini sejak berabad-abad lalu,” tutur beliau penuh semangat.

 

Dalam nasihatnya, KH. Usman menekankan pentingnya menuntut ilmu sebagai jalan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. “Kalau ingin dunia, raihlah dengan ilmu. Kalau ingin akhirat, raihlah dengan ilmu. Dan kalau ingin keduanya, maka tetaplah menuntut ilmu,” pesan beliau yang disambut anggukan khidmat dari para santri.

 

Di tengah ceramahnya, KH. Usman juga menguji hafalan beberapa santri, di antaranya Ghani (kelas 7C) dan Maulida (kelas 8J), keduanya mampu menjawab dengan lancar dan mendapatkan apresiasi langsung dari beliau. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, yang di pimpin oleh sang Kiai dan diikuti pembacaan hamdalah dan kafaratul majlis oleh pembawa acara. Seluruh santri lalu berfoto bersama sebagai penanda kebersamaan dan rasa syukur atas suksesnya acara.

 

Kegiatan berlangsung lancar, penuh kehangatan, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin khususnya para santri. Semangat Hari Santri tahun ini menjadi pengingat bahwa santri bukan hanya penjaga tradisi keilmuan, tetapi juga pengawal peradaban bangsa. (Redho)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *