News  

Seorang Lansia Diduga Cabuli Wanita Berkebutuhan Khusus di Indrapura

Metro24, Surabaya – Sebuah kasus dugaan pencabulan yang menimpa terhadap wanita berinisial F (26), warga Indrapura, Surabaya, kembali membuka mata masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap warga dengan kebutuhan khusus. Jumat, 16/05/2025.

Korban yang diketahui mengalami keterbelakangan mental ini diduga menjadi korban pencabulan oleh seorang lansia berinisial MS, 65 tahun, warga Surabaya.

Kukuh Setya, sebagai pendamping korban saat melaporkan kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa kasus ini baru terungkap setelah korban meminta bantuan untuk mengadukan peristiwa yang dialaminya. Ia kemudian mendampingi korban untuk melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk memastikan kondisi medis dan mendukung proses penyidikan.

Baca Juga :  Personil Polres Kuansing Bripda Ricky Sabet 2 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu di Kejurda Riau Swimming Championships 2023

“Alhamdulillah, proses visum sudah diterima dan berjalan lancar. Kami ingin kasus ini menjadi perhatian bersama, khususnya dari aparat penegak hukum seperti Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Jangan sampai masyarakat dengan keterbelakangan mental justru dikucilkan. Mereka butuh perlindungan, dukungan, dan pendampingan,” ujar Kukuh.

Dari hasil klarifikasi awal yang dilakukan pendampingan terhadap korban F, terduga pelaku mengakui telah melakukan perbuatan bejatnya terhadap korban sebanyak tujuh kali. Perbuatan itu diduga dilakukan dalam kurun waktu dua minggu sejak awal Mei 2025.

“Modusnya pelaku memanggil korban, memberinya uang Rp10.000, lalu mencabuli korban di kamarnya. Korban memang sering menyewa sepeda listrik, dan pelaku memanfaatkannya untuk membawa korban ke dalam kamar,” terang Kukuh.

Baca Juga :  Strategi Polri Amankan Pilkada Serentak 2024

Meski pelaku mengakui perbuatannya, Kukuh menyatakan pihaknya tetap berhati-hati dalam menindaklanjuti laporan ini.

“Korban ini berkebutuhan khusus, jadi kami tidak serta-merta percaya pada satu pihak. Tapi sejauh ini, pengakuan pelaku sendiri sudah cukup kuat, dan proses hukum harus terus berjalan,” tambahnya.

Ia juga menduga bisa saja ada korban lain dalam kasus ini, mengingat pelaku tinggal di lingkungan yang sama dengan korban. Oleh karena itu, ia mendesak agar kepolisian menindaklanjuti secara serius, termasuk membuka peluang untuk menyelidiki potensi adanya korban tambahan.

Kasus ini tengah dalam penanganan kepolisian. Hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim akan menjadi bagian penting dari proses penyelidikan lebih lanjut.
(Redho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *